Pertama masuk langsung ngadu ke dokter kalau HSG rasanya nyeri. Wkwk.. Terus lanjut periksa dalam. Sewaktu USG akhirnya ketemulah yang selama ini menjadi dalang atas nyeri perut bawah + yang buat suka ada perdarahan di tengah2 siklus: polyp.
Polip.
This is what we discovered yesterday.
Setelah beberapa kali hasil USG "bersih"..sekarang baru keliatan tuh polyp. Bersyukur juga akhirnya ketemu akar masalahnya. Karena sakit ini kalau diingat2 ada sejak saya SMA. Dokter juga tanya, pernah ga berdarah di luar siklus haid. Ohya pernah banget, dok. Dulu sampe saya konsul ke dr Shinta. Ujar saya. Terus dokter Mira menambahkan, "itu memang gejala khas polyp"
Balik ke meja konsultasi setelah di USG, alih-alih lanjut inseminasi, dr Mira menyarankan kepada saya untuk melakukan tindakan laparoskopi. Ya, laparoskopi seperti yang dahulu pernah dr DIP sarankan. Laparoskopi yang dulu sempat menghentikan langkah saya promil.
Dr Mira berujar, laparoskopi merupakan hal yang ideal untuk dilakukan untuk kasus seperti saya untuk membersihkan polip dan endometriosis yang ada di rahim. Polip jika dibiarkan akan mengganggu janin menempel di dinding rahim (atau semacam itu lah aku lupa detailnya). Jadi jika inseminasi tetap dilakukan, kemungkinan berhasil akan mengecil. Kemudian saya tanya, dengan biaya yang besar, apakah ada riwayat pasien dokter yang bisa laparoskopi dengan biaya ditanggung asuransi. Beliau jawab tidak ada.
Bahasan ini memang jadi diskusi yang alot ya.. Karena UUD alias ujung2nya duid. Tapi bagaimana lagi, daripada menghabiskan waktu dan uang untuk terapi alternatif lagi, sepertinya kami memang harus menerima kenyataan bahwa laparoskopi memang ikhtiar yang memang sepatutnya dicoba.
Setelah itu dr Mira menasihati saya untuk mempersiapkan diri. Maksudnya memang mempersiapkan diri untuk laparoskopi. Dengan rencana tindakan yang lebih terstruktur ini harapannya doa kami bisa terkabul.. Dapat hamil baik dengan melalui laparoskopi, maupun dengan cara alami (berharap kan boleh yaa). Nah jika ingin laparoskopi tentunya dengan cara menabung.
Mengingat usia pernikahan yang sudah lama, beliau juga sempat menyesali, dulu kenapa pas disuruh dr Dian laparoskopi ga langsung nabung?
Wawawawwww
Ga tau kenapa ya ini jadi semacam wake up call buat aku. Ada benernya juga apa yang dibilang dr Mira. Saya merasa beberapa tahun ini ga ada arah gitu. Gonta ganti dokter dengan dalih mencari second opinion.. Padahal saya sudah dikasih solusi dari "tempat yang tepat, oleh orang yang tepat", jika boleh mengutip perkataan dr Mira.
Ngapain dulu aku ga langsung nabung? Malah denial dan cari second, bahkan forth opinion ke 3 dokter yang berbeda. Tapi aku tersadar lagi karena menurutku hal itu wajar.. Dan kita kan ga boleh menyesali yang sudah lewat kan.. Ditambah lagi aku sadar juga sih tekadku belum sekuat sekarang.
Omong-omong, apa memangnya yang membuat saya sekarang bertekad untuk mengharapkan anak?
Selain biaya promil yang mahal, dulu sepertinya tekadku untuk memiliki anak selalu "digembosi" dengan bisikan-bisikan "emang siap kalau punya anak? ". Saya selalu dibayangi ketakutan dengan konsekuensi-konsekuensi memiliki anak. Tapi sekarang pas udah sedikit paham... Saya belajar kalau semua keadaan akan ada up and down nya kan.. Mau bagaimanapun keadaan kita.
Selain hal utama di atas, ada beberapa pertimbangan lain yang juga memantapkan langkah saya diantaranya,
1. Doa memohon anak ada di Al Qur'an dan merupakan merupakan permintaan para nabi. Menurutku di dua poin inilah yang menjadikan permintaan akan anak menjadi sesuatu yang penting. Poin pertama, doa itu diajarkan Nabi, yang mana termasuk orang terbaik. Poin kedua, doa itu diabadikan di kitab terbaik, yang merupakan kalam Ilahi. Jadi, sudah sepatutnya kita contoh, bukan?
2. Hal ini merupakan wasilah kita untuk terus berdoa. Untuk terus bergantung pada Allah. Untuk selalu mengaitkan hati pada Allah. Untuk dekat dgn Allah
3. Anak merupakan sarana amal jariyah yang luar biasa.
Kan ada tiga perkara yang tidak akan putus meskipun kita mati tuh. Ilmu yang bermanfaat, doa anak sholih, amal jariyah. Nah, dengan memiliki anak kita berkesempatan untuk mendapatkan ketiga poin di atas.
4. Kita diperintahkan untuk semangat dalam memgejar sesuatu yang bermanfaat untuk kita
Segitu aja buat sekarang ya.. Doain ya semoga saya mendapat pengobatan terbaik, semoga tercapai untuk laparoskopi, semoga endometriosis dan polip saya bisa sembuh, semoga saya bisa dapet anak soleh solehah.. Jadi kan bisa ada bahan lagi untuk apdet blog ini wkwkkw
No comments:
Post a Comment