![]() |
ilustrasi konsultasi pertama (itu maksudnya muka bingung.. tapi jatuhnya kaya cewek kegenitan) |
Tibalah saatnya hari ini,hehe. Setelah hari-hari sebelumnya penuh kecemasan dan pertimbangan untuk memeriksakan diri ke dokter, akhirnya saya dan suami pergi ke dokter kandungan ahli (in)fertilitas. Hari ini (26 Januari 2014) saya tepat mengalami mens hari kedua. Jadi hari ini saya bermaksud menelpon pihak RS Bunda Margonda untuk meminta jadwal dr. Dian Indah Purnama (DIP) hari ini. Usut punya usut, dr.DIP di hari senin jadwalnya jam 14.00-18.00 dan dia cuma nerima 20 pasien saja.Saat saya mengetahui hal tersebut, saya sudah masuk kantor, dan waktu menunjukkan pukul 9. Berarti saya hanya punya waktu maksimal sampai istirahat siang untuk mulai berangkat dari kantor.
Dengan sedikit panik saya men-chat suami saya. Membujuknya untuk ijin kantor dan menemani saya ke RS. Pasalnya, semua referensi yang saya dapat, menyarankan untuk menyertakan suami saat pemeriksaan infertilitas. Nah, hal ini memang dibenarkan oleh pakar. Begini penjelasannya menurut website ini,
Faktor suami memberikan kontribusi infertilitas sebesar 30% , istri sebesar 30%, suami dan istri 10%, dan sisanya 20% merupakan penyebab infertilitas yang tidak dapat dijelaskan, dimana dari hasil pemeriksaan medik pada pria maupun wanita didapatkan keduanya normal.Nah, singkatnya, akhirnya saya dan suami langsung janjian naik kereta ke RS Bunda Margonda. Sesampainya di sana, kami mendaftar dan mendapat nomor 11. Setelah tunggu punya tunggu, jam 14 itu dokter DIP masih ada tindakan katanya.. err.. okay, akhirnya kami mengisi waktu dengan mengganti pembalut (saya), makan snack, beli minum (suami), ganti pembalut lagi..... Sampe jam 4 ga juga dateng dokternya. Heuu.. akhirnya suami tak tahan lagi dan akhirnya pergi mencari makanan. Apalagi ponsel kami sama2 mati keabisan batere. Kata anak gaul, mati hape=mati gaya. :D
Nah, beberapa saat setelah suami keluar, akhirnya saya dipanggil. Waduh, piye iki. bojoku nengdi? Panik sebentar namun tetap menguasai diri dong. Pikir saya, dia pergi cuma bentar. AKhirnya saya masuk dan bertemulah dengan dr. DIP. orangnya cantik sih, ramah, tapi raut lelah di wajahnya ga bisa disembunyikan. Saya ditanya mengenai usia saya, suami, usia pernikahan, apakah suami merokok/minum alkohol, siklus haid berapa hari.. Siklus haid ini maksudnya adalah berapa lama jarak antar mens hari pertama dengan berikutnya. Saya jawab, 30 hari. Lalu dr. DIP bilang, "oke, lulus kalo gitu. Kebanyakan pasien2 jawabnya kalao ditanya siklusnya brp hari, pada jawab berapa hari mereka biasanya haid" Geer dikit lah jadinya,hihihi. Lalu sampailah saya pada pemeriksaan USG transvaginal. sempet deg-degan. Malu juga, secara haid kedua itu kan.. banjir bandang, bo'.. aku minta maap sama susternya.. haduh..yah begitulah resiko jadi dokter n suster ya.. Nah, alat USGnya itu berbentuk lonjong panjang kaya.. apa yah..hihihi. Nah, alat asing itulah yang akhirnya masuk ke vagina, dari penampakan di layar, terlihat bahwa ada kista sebesar 1,3 cm di indung telur sebelah kanan saya. Rada panik juga.. Ternyata saya juga ada kista. Namun dr. DIP berusaha menenangkan dengan berkata bahwa kista ini bisa saja hilang. Dilihat saat periksa lagi. Kapan waktunya konsultasi berikutnya? Dia bilang bahwa saya harus melewati serangkaian tes terlebih dahulu untuk kemudian menentukan langkah selanjutnya. Itulah akhir dari konsultasi pertama saya yang akhirnya ga ada suami juga,heuu.. Ya ga apalah, at least dia udah usaha buat dateng walaupun pas pemeriksaan malah cari makan. -.-"
Tes-tes yang harus saya(+suami) lakukan adalah tes Histerosalpinografi (HSG), tes hormon prolaktin dan progresteron dan analisa sperma. HSG harus dilakukan di h+9, sementara tes hormon di H+22. tes sperma bebas asal ga berhubungan/ga mengeluarkan sperma selama 3-5 hari..
Fiuuhhh..
btw, ini totalan biaya konsultasi program hamil pertama di RS Bunda Margonda (harga per Januari 2014)
Konsultasi dokter spesialis : Rp 125.000,-
Tindakan USG : Rp 50.000,-
Alat USG : Rp 228.000,-
Biaya Umum RS : Rp 25.000,- (administrasi kali ya?)
Kondom Sutra : Rp 1.400,- (ini buat ngelapisin ujung alat USG transV yg masup ke vagina)
GRAND TOTAL Rp 429.400,-
Alhamdulillah.. dicover sama asuransi kantor..mungkin karena faktor kistanya ya? blessing in disguise juga sih.. jadi ga usah berbohong agar asuransi bisa diklaim.
Oke segitu dulu ya.. apa mau dilanjut ke proses HSG dan hormon? hehe.. pas saya nulis ini sih, semuanya udah, hehe.. tapi biar seru, jadiin bersambung aja deh yah..
Thanks for reading ya.. keep on believing, keep fighting, keep du'a-ing :D
No comments:
Post a Comment