Sudah lama tidak menengok blog ini..tau-tau udah ribuan aja total pageview-nya... Alhamdulillah.
Kenapa bisa nganggur begitu lama? well, karena alasan saya menulis untuk menyemangati diri sendiri agar bisa menyemangati orang lain juga. Jadi otomatis saya menulis saat saya merasa sedang down. Jadi kalo nggak nulis lama? Alhamdulillah berarti saya sedang baik-baik saja..hehehe
Nah.. saya mulai menulis lagi juga karena sedang merasa galau lagi. Sumber kegalauan tersebut berangkat dari kakak ipar saya yang mengumumkan kehamilannya yang kedua..
Seharusnya saya patut merasa gembira atas berita gembira tersebut. Namun apa mau dikata..saya tidak bisa membohongi perasaan saya. Sebenarnya belum bisa dipastikan sih kehamilannya.. namun saat bertemu dengannya kemarin..dia bilang mual seperti orang ngidam dan juga bilang kalau haidnya sudah terlambat. Mertua yang juga hadir bilang, "Gapapa (punya anak lagi), untuk temen si anak pertama"
Saya nggak tau gimana bentuk wajah saya saat itu. Tidak bisa dipungkiri perasaan saya berubah. Saya bilang ke suami. "Ya udah gapapa lah, kok kamu kaya gitu sih," katanya. Yah..namanya juga lelaki yah. Mereka kadang-kadang tidak bisa memahami dan menanggapi secara tepat curhatan saya. Tapi kalau dipikir-pikir..kalo suami menanggapi dengan mellow juga..bisa-bisa saya jadi nangis bombay heboh kali ya..hehehe.
Anyway...
Wajar gak sih merasa iri terhadap kabar teman/saudara yang hamil? Jujur saya belakangan terakhir merasa sudah sangaat ikhlas dengan keadaan ini. Sudah gak setimentil lagi. Merasa biasa-biasa saja. Ada berita teman yang baru menikah-langsung hamil pun saya hanya sedetik dua detik merasa "Jleb". Di bawa santai aja. Kalaupun ada yang terus menerus menyebut-nyebut tentang kehamilannya saya dengan santai unfriend (karena saya takut jadi kufur nikmat) Gitu aja.
Tapi kali ini beda, sis..
Karena itu kakak ipar saya sendiri. Istri dari saudara kandung suami. Saat terberat saat menjadi wanita yang belum berhasil hamil adalah ketika berada di lingkungan keluarga suami. Walaupun mertua saya tidak pernah menayakan tentang kehamilan, namun saya merasa tetap ada tekanan batin.
Apa yang salah ya? padahal kakak ipar kan bukan saingan.
Ya Alloh. Maafkan hamba yang pendengki ini ya Alloh. Hamba tau Engkau yang mengatur segala sesuatu. Semua ini sudah menjadi skenario besarNya. Tolong yakinkan hamba bahwa segala sesuatunya terjadi akan baik-baik saja dan indah pada waktunya. Bantu hamba merasa ridho atas segala ketentuan-Mu ya Alloh.
Saya sedang belajar untuk ikhlas. Mohon bantu hamba untuk menjadi manusia yang ikhlas dengan ketetapanMu ya Alloh..
Semoga ini hanya kegalauan karena saya sedang haid saja. Yah emosi saat haid sedikit banyak berpengaruh dalam kestabilan.. karena di sisi lain saya juga tidak bisa beribadah sholat. Otomatis jarak dengan Tuhan pun berkurang.
Oke, sekarang kita mending mengalihkan topik ke progress program hamil. Kalau kemarin apdetan terakhir ikut tes HSG, maka setelah itu saya mengikuti tes hormon dan tes analisa sperma. Tes hormon sih Alhamdulillah lancar dan baik-baik saja. Saya waktu itu diperiksa hormon progesteron dan hormon prolaktin .
hasil tes hormon |
harga tes hormon prolaktin dan progresteron di Bunda Depok |
Jadi saat pulang kampung ke kampung halaman, saya berusaha mencari second opinion dengan ahli fertilitas di kota saya. Jawaban dari dokter tersebut masih sama. Saya mengidap kista endometriosis sebesar 1,7 cm (bertambah 0,3 diameternya T.T) Selebihnya saya disuruh untuk mengikuti anjuran dokter di Bunda Margonda. Karena memang di situ spesialis masalah infertilitas.
Akhirnya pada suatu kesempatan (meliburkan diri dari kerja-jangan dicontoh) saya kembali ke dokter DIP. Dia menyuruh saya untuk menjalani laparoscopy untuk menyingkirkan endometriosisnya. Sebenarnya dokter DIP tidak dapat memastikan bahwa endometriosis ini merupakan penyebab utama infertilitas yang kami alami. Namun pada beberapa studi, endometriosis ditengarai menjadi penyebab infertilitas terutama disebabkan karena menghalangi jalannya sel telur dari ovarium ke rahim. Karena sedikit demi sedikit juga endometriosis akan bertambah besar.. (seperti kemarin diameter endometriosis saya 1,3 cm kini menjadi 1,7cm, heuu)
...
...
...
...
Bingung lah saya.. apalagi efek jangka panjang endometriosis ini nggak enak banget..bisa terjadi perlengketan di sekitar tuba falopii. Tapi laparoscopy ini mahal banget bo.. dokter saya aja bilang biayanya sekitar 40juta. Berdasarkan info yang saya cari di internet.. ada cara lain yang bisa dilakukan yaitu inseminasi/ Intrauterine Insemination (IUI). Inseminasi ini meletakkan sel sperma langsung ke sel telur. biayanya 5juta di Bunda katanya. (katanya.. tapi berdasarkan browsing-browsing konon sampai 10juta) Kata dr. DIP, boleh lah nyoba inseminasi dulu.. baru kalau gagal dilaparoskopi. Dan itu menjadi kesimpulan terakhir dari program hamil kami..
Pulangnya, saya dan suami berdiskusi masalah ini. Suami bilang kalau inseminasi kayaknya masih terlalu dini bagi kami yang baru berusia sekitar seperempat abad dan 2 tahun pernikahan. Di sisi lain anggaran rumah tangga kami saat ini difokuskan untuk membeli rumah. Akhirnya kami berkesimpulan untuk menghentikan sementara program hamil ini. Doker DIP juga bilang ke kami sebelumnya, kami boleh santai-santai dan istirahat sejenak dari program ini. Namun jangan sampai benar-benar melupakannya. Karena pada kasus-kasus sebelumnya, pasangan-pasangan terlalu santai sehingga mereka tidak lagi dalam usia produktif reproduksi (35 tahun) dan malah bisa juga terjadi masalah reproduksi yang bertambah banyak.
Begitulah. Kami sementara beristirahat dari promil untuk mengurusi promah (program rumah). Namun jangan salah..kami hanya berhenti dari ikhtiar fisik..tidak untuk ikhtiar doa. Selama beristirahat ini kami juga sembari mencari-cari jalan keluar lain. Plan kami selanjutnya sih menyambangi sinshe. Kali ini suami yang paling semangat karena dia juga langganan berobat ke sinshe. Kami mendapat rekomendasi dari penjual (calon) rumah yang akan kami beli. Tolong bantu doakan juga ya pembaca agar proses pembelian rumah saya lancar...
Begitulan quick update dari sayaa.. semoga bermanfaat dan menginspirasi yah..
Keep fighting, keep trying, keep du'aing!!