Masa Sulit Saat Program HamilBismillah
Saat yang ditunggu pun tiba. Hari itu saat solat subuh, terasa ada yang keluar, setelah dicek benar haid. Hal pertama yang terlintas di pikiran yaitu besok saya harus konsultasi. Namun seketika saya merasa ngeri dengan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menunggu dokter +antrian di RS Bunda.
Saya menjadi panik dan langsung bilang ke suami, saya ingin periksa di klinik Ovarya saja. Kalau di klinik dokter terlambatnya tidak selama di RS. Di samping itu antrian juga tidak terlalu banyak karena umumnya terfokus hanya pada pasien promil saja dan pasien dengan moda pembayaran pribadi. Sedangkan di RS maka tercampur dengan pasien yang konsultasi kandungan dan juga pasien asuransi.
Sebenarnya memang di hari Senin itu tak ada praktek dokter Mira di Bunda. Namun keesokan harinya, yaitu di hari Selasa. ada.. Dan memang batas periksa bisa saat mens hari ke 2, hingga ketiga. Saat suami mendengar permintaan saya, dia terlihat kurang berkenan. Reaksinya sebenarnya dapat ditebak karena sebelumnya pun dia menyuruh saya lanjut di Bunda.
Namun di kala perasaan saya yang morat-marit kala itu, tanggapan suami yang seperti itu membuat saya amat sangat bersedih. Saya menangis dan meminta agar tidak usah lagi melanjutkan program hamil. Saya merasa pergi ke klinik merupakan tempat yang less painful. Di sinilah saya merasa mampu untuk menjalankan program yang -menantang ini- kalau bisa dibilang sangat menguras emosi 😢
Saya menolak untuk promil lagi. Saya tak lagi mau mengikuti tindakan HSG lagi. Kenapa saya harus melalui semua ini di saat wanita lain dapat hamil dengan sangat mudah? Saya tidak mau dipaksa untuk menjalankan program hamil di tempat yang saya ga suka-walaupun ada kemungkinan biayanya gratis karena asuransi.
Perasaan-perasaan itu menyeruak dan menyesakkan dada. Di satu sisi saya ingin lanjut. Namun saya ga mau di RS Bunda. Tapi akhirnya saya guilty feeling karena kalau di klinik berarti menghabiskan uang suami saya.
............................
Sekitar 3 kali mungkin saya bolak-balik diam. Kemudian menangis lagi. Sungguh hari yang tidak mudah.
Hingga akhirnya suami luluh dan mengajak rekonsiliasi. Di saat saya sudah tenang, dia membujuk saya untuk mencoba ke RS dan menawarkan diri untuk menemani karena kebetulan Selasa itu memang hari libur nasional.
Akhirnya saya setuju dan segera menghubungi pihak RS untuk melakukan perjanjian. Betapa kagetnya saya ternyata di hari Selasa dr. Mira tidak praktek ðŸ˜ðŸ˜ yang berarti memang Allah menghendaki saya periksa di klinik ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜. Sampai di sini saya betul-betul takjub dan menyadari benar Allah itu Maha Kuasa. .thanks so much Allah i feel lovedðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
Di klinik memang bayarnya mahal.. Tapi Alhamdulillah di saat itu memang rezeki memang ada...
Jadi memang saya harus lanjut karena mumpung ada rezeki. Saya mengingat dulu susah mau promil karena terbentur masalah biaya. Di samping itu, saya juga mengalami sendiri tetangga curhat pada saya terkait problem ekonominya yang menghambat promilnya. Jadi dia sering sekali tanya progress promil saya dan di akhir, hampir selalu dia tanya berapa biayanya ðŸ˜. Jadi memang tak ada alasan untuk menyerah ya.
Saya merenung di hari itu. Di saat orang lain mudah mendapatkan anak, kenapa saya tidak? Kenapa begitu banyak jalan yang harus saya tempuh untuk hamil? Kemudian ada suara lirih menjawab, "Mungkin memang inilah jalan surga kamu". Sehingga setelahnya saya menangis lebih keras sambil memohon pada Allah. "Ya Allah, ganjarlah kesedihan saya di hari ini dengan surgaMu yang berada di dalamnya pula Rasulullah salallahu 'alaihi wasallam "
Begitu pinta saya.
.............................................
Tak mudah untuk mengembalikan kesadaran saya bahwa Allah itu mengurusi umatNya secara satu per satu. Bukti pertama yaitu tadi, secara tidak sengaja saya mendapatkan kehendak saya untuk konsultasi di klinik.
Yang kedua,
Program ini telah pas banget timing nya. Yaitu pas dapat bonus kompensasi dari kantor. Jujur sebelumnya kami bimbang uang ini akan diapakan. Apakah akan digunakan untuk liburan ke luar kota atau untuk disimpan untuk persiapan promil. Puji syukur ternyata saya sudah dapat haid sehingga tak bingung lagi budgetnya akan lari ke mana. Satu hal lagi yang menakjubkan, di lubuk hati terdalam saya menghendaki tidak liburan dulu.
Jujur saya agak malas untuk pergi ke luar kota. Jadi beberapa minggu yang lalu saya sudah ke luar kota untuk acara keluarga saya. Saat suami dan mertua mengajak ke luar kota lagi bulan depan, jujur saya merasa agak berat karena pastilah capek dan menguras pikiran. Eh ternyata saya keburu haid yang mana berarti, promil harus kembali berjalan. Nah... Hal inilah yang semakin menguatkan pendapat bahwa Allah membela saya ðŸ˜
Terus juga.. Saya semakin perlu banyak mensyukuri suami karena dia telah sangat baik pada saya. Di bulan kemarin saat dapat bonus akhir tahun, dia menggunakan uangnya untuk menyenangkan keluarga saya. Pun saat ini di kala bonus kompensasi keluar, digunakan untuk promil kami.
Ya Allah..
Mungkin memang beginilah jalan yang harus kami lalui. Maaf jika saya banyak bersu'udzan kepadaMu ya Allah.
Ya Allah.. Mudahkan hamba selalu untuk selalu mengingat, bahwa saat setiap ujian akan selalu teriringi dengan cara agar mudah kami melewatinya.
Ya Allah.. Mudahkanlah hamba untuk mengingat, bahwa bisa jadi ujian ini memang terjadi karena dosa-dosa hamba. Tapi bagaimanapun, semua hal yang terjadi, baik musibah sekalipun merupakan kebaikan untukku
Ya Allah.. Terimakasih untuk selalu mengistimewakan aku ❤
Kawallah aku selalu agar semangat menjalani promil ya Allah..