Sunday, September 27, 2015

Ikhtiar Hamil

"Mbak hamil ya mbak, sini duduk mbak," pintanya kepadaku yang memang sedang berdiri di gerbong wanita commuter line.

"Nggak mbak, aku nggak hamil." Jawabku singkat. Tapi tak jarang beberapa yang mengira aku hamil tetap mempersilakan aku duduk menggantikannya. Ya sudahlah, rezeki, alhamdulillah. He he he

Entah sudah berapa banyak wanita yang berkata demikian kepadaku. Semuanya mengira aku adalah ibu hamil yang harus diprioritaskan. Aku tentu sangat maklum, sejak menikah hampir 3 tahun silam berat badanku naik 10 kg dari sebelumnya 58 kg. Mungkin gara-gara ini aku jadi terlihat lebar dan endut seperti bumil, ibu hamil.

Disatu sisi, aku tetap bersyukur, meski badanku naik dari kelas bulu jadi kelas walter kalau di dunia tinju, hahaha..Ini kan artinya, Allah masih mencukupi makan dan minumku. Namun disisi lain, aku tak dapat menutupi perasaanku atas banyaknya pertanyaan seputar hamil, hamil dan hamil.

Ya, jangan tanya, aku juga pasti bersedih. Namanya juga wanita, yang kebanyakan perasaannya lebih dominan dibandingkan logikanya. Namun demikian, prasangka baik mereka kalau aku hamil, pertanyaan mereka, aku anggap saja sebagai doa. Ya Allah kabulkanlah permohonan kami. Amin.

Tentu, aku dan sumami pasti merindukan kehadiran si buah hati. Namun demikian, disinilah, kami semakin sadar, kami adalah hamba yang lemah dan Allah-lah Sang Pencipta, Allah-lah Sang Produser, Sang Penulis skenario kehidupan.

Kami hanya bisa berusaha. Berbagai upaya medis juga sudah coba kami jalani, mulai dari dokter sampai alternatif. Beragam asupan mulai dari obat hormon hingga herbal juga sudah pernah dicoba. Aku juga sudah lama resign dari pekerjaanku, supaya lebih santai dan tidak stres, barangkali aku jadi bisa hamil. Tetapi kembali lagi, ya inilah takdir. Secanggih apapun teknologi, seterkenal apapun dokter yang menangani, sehebat apapun tabib alternatif. La haula wa la quwwata illa billah, tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah.

Selain bercerita dalam doa kepada Yang Maha Kuasa. Sudah sejak awal tahun 2014 aku juga bercerita, berbagi kisah melalui blog ini. Aku tulis di colour note ponsel pintarku yang sudah seperti smartfren bagiku, aku upload di aplikasi bloggerku. Aku ingin seperti Emak Gaoel yang punya teman bercerita, karena aku yakin aku bukanlah wanita pertama yang juga menjalani ikhtiar hamil sepertiku. Aku hanya ingin menulis dan berbagi bersama mereka. Ya mereka, mereka yang berikhtiar hamil, sama sepertiku.

Alhamdulillah aku syukuri hingga sekarang, total tayangan lamannya melebihi ekspektasi. Sebagai bandingan, blog pertamaku yang sudah ada sejak tahun 2009, hitsnya baru 5000-an. Sementara blog ini sudah dibaca hampir 12 ribuan hanya dalam waktu kurang dari 2 tahun, itupun aku jarang mempromosikannya. Yang juga menggembirakan, setiap mengetik "Dokter Spesialis Infertilitas Depok", mesin pencarian Google sudah mengenalnya. Ah tapi, keterkenalan bukan itu niatanku.

Semoga Tuhan selalu meluruskan niat utamaku untuk terus menulis di blog ini dan berbagi kebahagiaan meski aku dan para pembacanya belum juga dikaruniai si buah hati. Go for it.
Go For It Blog Competition

4 comments:

  1. Hai mba istri solehah
    Aku baca blog mu menyenangkan bahasanya daan lucu hihihi
    Terlepas dr usaha mba dengan promil nya..
    Semangat yah mba Allah Maha Tahu kapan waktu yang tepat..
    InsyaAllah yah mba secepatnya dikasih momongan

    ReplyDelete
  2. aamiin..terimakasih banyak udah mampir. salam hangat buat mbak Solace :)

    ReplyDelete
  3. Assalamualaikum mbaa
    hy mbaa... crta mu di awal pernikahan persis dengan pengalaman aku.

    Aq pun blm kunjung hamil sementara kakak ipar ku hamil anak ke2.banyak jga teman yg baru menikah langsung hamil. Rasanya gimaanaa gtu... suka nyesek sendiri :(

    insyaallah qta segera diberika keturunan yg banyak, sehat, soleh dan soleha yaa mba...
    Aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin mba.. Yg penting pernikahan kita bahagia ya

      Delete