Monday, November 21, 2022

Biaya Lengkap Inseminasi

Bismillahirrahmaanirrahiim 

Untuk melengkapi rangkaian perjalanan inseminasi saya, saya akan berbagi mengenai jumlah yang telah kami keluarkan untuk menjalani inseminasi. Namun perlu diketahui bahwa pastinya treatment tiap orang beda yah. Pokoknya di sini saya mau kasih tau kalau biaya yang akan dikeluarkan tergantung dari seberapa sering kita konsultasi dokter, seberapa banyak suplemen yang diperlukan, seberapa banyak dosis suntikan pembesar sel telur (di kwitansi namanya Menopur). Oke silahkan cek
Jadi sebelum tindakan,  suami perlu dicek dahulu spermanya. Namun kalau terakhir cek masih kurang dari 3 bulan maka ga perlu analisia lagi. 
Di pertemuan ini (berarti H+5 setelah kontrol pertama) sekalian bayar suntikan pembesar telur sebanyak 3 kali. 

Ini saat kontrol saat sudah disuntik kedua untuk melihat respon tubuh terhadap suntikan.. Kalau emang membesar maka itu pertanda tubuh merespon baik suntikan pembesar..

Karena sel telur saya waktu itu belum cukup besar, maka perlu satu lagi suntikan. 

Keesokan harinya.. Saya kontrol lagi. Alhamdulillah sudah cukup ukurannya jadi Alhamdulillah malam jam. 20.00 bisa disuntik pemecah. Di konsul ke 4 ini saya langsung bayar biaya suntik pemecah juga... Sekaligus biaya tindakan insem.. Kwitansi dipisah dan lampirannya ada di bawah ini

Abis udah insemnya saya buru2 aje mau pulang. Ternyata ada obat yang harus diminum... 
Obat Microgest dan Progynova ini rupanya merupakan obat hormon. Microgest diminum saat perut kosong dan harus dijeda dgn obat lain min. 1 jam. Jika Progynova boleh diminum langsung abis makan ..tapi juga harus dijeda sejam ama obat lain. Dan ohya, mereka juga harus diminum di jam yang sama setiap harinya. Udah segini aja gelar kwitansinya wkwk. Total total kami abis hampir 14 juta kemarin. Kayaknya masih tergolong mirah kalau dibanding sama yang lain. Gatau juga sih


Sunday, November 20, 2022

Diari Inseminasi

Setelah gagal sebanyak 4 kali dalam program alami,  saya dan suami akhirnya memutuskan untuk mengambil langkah inseminasi. Keputusan ini agak "dipaksakan" sih karena sebenarnya kami belum benar2 menabung untuk biayanya. Namun atas dorongan dari suami, akhirnya di akhir Oktober kami memulai rangkaian proses inseminasi. Pertimbangannya, kami takut harus melewati tahap pemeriksaan dari awal lagi. Di sisi lain saya bersyukur banget kali ini suami yang bersemangat. ❤

Tanggal 31 saya mens, jadi saya periksa pada keesokan harinya,  tanggal 1 November. Setelah menyampaikan niat untuk inseminasi kepada dokter, akhirnya saya disuruh kembali lagi 5 hari setelahnya. Saat itu saya "dibekali" dengan suplemen dan obat pembesar telur. Suami juga disuruh untuk Analisis Sperma (AS) ulang.

Di hari kelima saya kembali dan malamnya saya disuruh datang untuk disuntik pembesar telur. Dokter bilang minimal tiga kali.. Jadi ada target ukuran telur 18mm untuk dapat melakukan tindakan inseminasi. Teman saya yang sudah pernah inseminasi dan berhasil hamil, perlu 5 kali suntikan untuk mendapat ukuran sel telur ideal. Ohya, dokter juga berpesan agar saya berhubungan dengan suami di hari itu dan atau keesokan harinya. Dan batas terakhir berhubungan di tanggal 8.

Dalam hati saya percaya diri saya cuma butuh tiga suntikan aja... (tapi lupa berdoa)  wkwk... Saya berasumsi bahwa teman saya itu PCOS sementara saya nggak. Jadi kemungkinan besar saya tidak perlu disuntik sebanyak dia. Namun data berkata lain. Di hari ketiga suntik saat saya periksa dengan dokter lagi, diketahui bahwa sel telur saya masih belum memenuhi target ukuran sel telur untuk inseminasi yakni 18mm. Ukuran sel telur Hayati baru 17mm bestiee

Jadi saya butuh sekali suntik lagi. Agak kaget dan down rasanya. Karena itu berarti saya harus kembali lagi di malamnya untuk suntik pembesar lagi. Kemudian  keesokan harinya juga..sebanyak dua kali..  Siang untuk periksa perkembangan sel telurnya, dan malamnya untuk suntik pembesar (jika memang belum juga memenuhi target)  atau untuk suntik pemecah (jika ukuran sudah 18mm).

Ga mudah sih untuk menerima kenyataan ini. Karena jarak yang harus saya tempuh lumayan jauh yaitu 9 km..  Di hari itu saya memutuskan untuk makan cokelat untuk mengobati galaw 🍫

Saya sempat berpikir... Apa cukup ya 17mm... Ga usah suntik lagi. Jadi rencana saya mau bilang ke dokternya, "Dokter, kayaknya saya mau langsung suntik pemecah aja deh dok... Kayaknya saya udah ga sanggup lagi deh. Capek dok" ..tapi saya mikir-mikir lagi... Takut nantinya saya akan menyesali hal ini karena udah setengah jalan kaan...  Jadi yang saya lakukan adalah memohon kekuatan dari Yang Maha Kuat.. Dan memohon kelapangan hati dari Yang Maha Menciptakan.. 

Esoknya dengan semangat baru dan keadaan hati yang membaik, saya pergi ke klinik untuk menemui dokter. Karena saya pasien inseminasi, maka saya diberi privilege mendapatkan nomor antrian satu. Hal yang sangat saya syukuri sehingga masa menunggu bisa lebih singkat. Alhamdulillahirrabbil 'alamiin Puji syukur ternyata di USG tampak bahwa sel telur saya telah cukup besar sehingga nanti malam bisa disuntik pemecah. ❤ Saya juga dijadwalkan untuk insem hari Ahad. 

Alhamdulillah dilakukan suntik pemecah malam itu. Saya mendapatkan dua dosis suntikan pemecah karena sel telur saya sebanyak 3 butir.. Jadi saya butuh dosis agak banyak agar ketiganya pecah. Nama obat suntiknya Koragon. Saya ingat di malam Sabtu pukul 20.00.  Saya pulang dengan rasa yang teramat lega karena itulah saat saya terakhir keluar malam. Kenapa saya sangat concern sama hal ini?  Karena saya tidur abis Isya bestie. Lol

Besoknya saya istirahat seharian.. Sambil memikirkan strategi bagaimana untuk menahan pipis. FYI, karena insem akan dibantu dengan USG abdomen, maka disyaratkan sang ibu untuk minum banyak namun tidak BAK di satu jam sebelum tindakan. Karena bagian dalam rahim akan terlihat jelas saat kandung kemih penuh. 

Hari Ahad pun tiba. Suami berangkat terlebih dahulu satu setengah jam sebelum  tindakan. Hal ini dimaksudkan agar sperma diambil untuk kemudian "dicuci" dan dipilih sel yang paling bagus. Kemudian saya berangkat di pukul 12 lebih.... Setelah sholat dhuhur pas. Dalam kondisi udah agak banyak minum dan mulai kebelet. Btw,  saya udah nahan ga pipis sejak 11.30. Harusnya ga perlu sedini itu. Karena jika insem akan dilakukan pukul 13.00, saya hanya perlu nahan BAK sejak jam 12 aja. Tapi saya maunya totalitas bestiee.. 

Saya buru - buru pergi ke klinik karena takut rasa kebeletnya bertambah. Benarlah di seperempat terakhir perjalanan mulai terasa hihihi. Lalu saya sampai di klinik dan menunggu dokternya. Tunggu punya tunggu, dokter tak kunjung datang hingga pukul 13 padahal rasa ingin pipis rasanya memuncak. Sudah tak tahan lagi, akhirnya saya putuskan untuk ke toilet. Saya pikir toh nanti bisa minum lagi. Ditambah dengan ruangan yang dingin berAC plus hujan sedang turun, Alhamdulillah benar tak lama kemudian ada rasa kebelet lagi. 

Sekitar jam 13.30 seorang suster datang dan mempersilahkan saya memasuki ruang tindakan. Rupanya dia bertugas mempersiapkan saya sebelum dokter turun tangan. Literally turun tangan wkwk. Saya disuruh melepas celana dan duduk di ranjang khusus. Kaki dibiarkan menggantung di pojok bawah ranjang. Tak lama dokter datang dan menyapa saya. Dia bilang, "Sudah nahan pipis ya bu? " saya belum sempat jawab dia melanjutkan.. "sudah yah" hihihi

Kemudian beliau mengajak saya bercanda dan mengobrol ringan sambil tangannya tetap bergerak. Ada satu suster yang datang membawa sel sperma dan kemudian suster itu mengonfirmasi nama saya, nama suami serta tanggal lahir suami. Ya, segala kemajuan teknologi yang ada untuk program kehamilan diperbolehkan dalam syariat namun dengan satu syarat: sel sperma harus dari suami yang sah. 

Begitu dokter memulai kerjanya, saya langsung tutup mata karena dengan begitu saya bisa lebih mudah fokus dan menguasai diri. Saya nervous banget sehingga harus atur napas. Kemudian dokter menginfokan bahwa sebentar lagi dia akan menyuntikkan sperma ke rahim. Dan setelah itu.. Udah selesai.  Saya lihat jam ternyata masih jam 13.46 . Jadi total waktu tindakan sekitar 15 menit. Bentar emangg... Tapi persiapannya..... Subhanallah...

Abis itu disuruh diem dulu tiduran sambil pinggul diganjal bantal selama 15 menit. Udah abis itu boleh pulang berbekal obat penguat kandungan (microgest dan progynova) serta antibiotik. Abis itu saya diinfoin untuk berhubungan lagi nanti malam setelah untuk puasa berhubungan sampai tanggal 28.

Terus apa yang harus dilakukan pascainsem?  Saya pernah tanya sama dokter, sebetulnya perlu bed rest ga sih abis insem? Terus dokter Mira bilang, aktivitas biasa aja gapapa. Sementara pas saya konsul dr Kamilah (karena waktu itu dr Mira berhalangan datang di jadwal cek telur 1 abis suntik pembesar kedua)  beliau bilang baiknya istirahat dulu. Jadi saya putuskan ambil jalan tengahnya.. Saya tetap kerjain house chores tapi santai puol... Minus cuci baju dan ngepel... Jadi saya pakai jasa antar jemput laundry dan saya minta tolong seseorang untuk bantu ngepel seminggu sekali.. Sekarang saya lagi harap-harap cemas menunggu tanggal 28 untuk test pack.. Kalian bantu doa dong 💜







Monday, November 7, 2022

Menuju Inseminasi: Mengelola Ekspektasi

Program kehamilan bukan saja tentang sebuah usaha fisik. Namun juga usaha Lebih dari itu, program hamil menuntut para pejuang garis dua untuk menata hatinya.

Gimana nggak? Coba hitung sendiri tenaga yang udah dikeluarkan, waktu yang sudah dihabiskan, belum lagi harta yang dibelanjakan untuk konsultasi, obat, suplemen.. 

Sebagai gambaran, ini pengeluaran kami untuk program alami bulan Mei kemarin


Jadi Mei itu merupakan permulaan siklus program. Saya diperiksa USG TransV dan diresepin suplemen untuk suami istri sekaligus obat pembesar telur untuk diminum selama 5 hari.

9 hari kemudian dokter menyuruh saya kembali untuk diberi suntikan pemecah telur. Sehingga proses ovulasi dapat lebih mudah diprediksi dan waktu berhubungan dapat lebih dikerucutkan. 

Selain dari segi materi, dari segi mental juga proses ini tidak mudah. Kita harus dihadapkan pada sesi konsultasi demi konsultasi yang melelahkan...  Waktu menunggu yang membosankan, juga terkadang rasa sakit pun harus kita tanggung. Dalam kasus saya, minum suplemen pun tidak mudah. 

Jadi ternyata ada suplemen yang membuat saya mual dan kembung. Sehingga pada akhirnya, lewat saran dari dokter di HALODOC, saya mengetes satu persatu suplemen yang membuat produksi asam lambung tinggi.

Lantas, dengan sebegitunya perjuangan ini.. Wajarkah kita untuk berharap tinggi? Inilah PR terbesar saya ketika memulai wacana untuk inseminasi. Selain faktor biaya, yang harus disiapkan paling utama adalah mentalitas.

Karena kembali lagi, ketika sudah berusaha lebih, bukankah otomatis kita berharap lebih? Tak seperti kata banyak orang, usaha tidak mengkhianati hasil. Sebaliknya, usaha dapat kita kendalikan. Namun hasil bukan kekuasaan kita. 

Saya lebih setuju, jika kita sedang berikhtiar lebih, maka doa kita harus juga lebih. Kita perlu ingat bahwa ikhtiar utama haruslah berbentuk doa. Karena doalah yang dapat membuat segala keajaiban. Doalah yang dapat membuat mu'jizat yang tidak terpikir nalar manusia. Doa juga merupakan bentuk nyata implementasi tauhid. 

Dan seperti kata Ustadz Firanda.. Pasti dikabulkan, kecuali memang hal itu kurang maslahat atau ada penghalang -penghalang yang menyebabkan doa kita belum terkabul. 

Jadi..  Marii kita berdoa. 
Berdoa mulai ❤



Tuesday, November 1, 2022

Promil di fase: Program Hamil Alami

Maksud program alami di sini yaitu dalam pengawasan dokter, dibantu obat dan diatur jadwal berhubungan (HB)  yess

Sekarang di fase itu ikhtiar kami.. Setelah promil sempat terhenti karena covid dan liburan lebaran.  Seperti biasa aku datang ke klinik di hari kedua-ketiga haid. Kemudian dokter periksa dalam. Setelah itu beliau menyuruh datang di 9 hari setelah tanggal HPHT untuk mengecek besarnya telur. Pulangnya di meja kasir saya diresepkan beberapa suplemen dan obat pembesar telur. 

Di tanggal dokter memerintahkan untuk konsultasi lagi, beliau mengecek besar telur kemudian memberi range waktu kapan sebaiknya HB. 

Qadarallah saya belum hamil. Kemudian mampirlah itu varian omicron di tubuh saya dan suami. Qadarallah... Pertama paksu yang kena.. Abis itu sayapun ketularan disebabkan oleh bucin wkwk

Kemudian balik lagi di akhir April kalau ga salah. Periksa lagi.. Dengan metode yang hampir sama tahapan tadi diulang.. Lalu setelah itu belum juga.. Dan Ramadhan dan lebaran tiba...

Istirahat selama lebaran (ya masa mau gangguin libur dokternya wkwk)  plus saya jg pulkam jadi bulan Mei akhir deh sempet konsul lagi. 

Diawali dengan USG transV kemudian dokter berencana untuk kembali menerapkan program hamil alami.. Namun sekarang ditambah suntik pemecah telur. Jadi karena tanggal ovulasi itu tidak dapat dipastikan waktunya antara 7 hari, fungsi injeksi ini agar jadwal pecahnya telur jadi lebih pasti sehingga jadwal HB dapat dikerucutkan. 

Dokter "memerintahkan" kami untuk berhubungan selama 3 hr berturut-turut di pagi dan malam hari. Capek ga sis?  Jujur ga berturut-turut juga akhirnya karena ga sanggupp. Wkwk.. Setelah itu saya diresepkan obat penguat kandungan selama 5 hari (apa 7 hari ya lupa) ... Mereka bilangnya jam berapa aja asal di waktu yg sama. Namun saya memutuskan minum di jam 8 dan turns out pas browsing-browsing bener katanya lebih baik malem minumnya karena efeknya bikin pala puyeng 😵😵😂😂😂

Terus ya udah singkat cerita kami gagal lagi promil bulan Juli 2022... (sekarang pas nulis dah November) 
Udah ringan sekarang ceritanya mah.. Padahal pas abis banget kejadian rasanya ga karuan 😂

Oke segitu dulu ceritanya..insyaAllah nanti sambung lagi ❤