Monday, November 7, 2022

Menuju Inseminasi: Mengelola Ekspektasi

Program kehamilan bukan saja tentang sebuah usaha fisik. Namun juga usaha Lebih dari itu, program hamil menuntut para pejuang garis dua untuk menata hatinya.

Gimana nggak? Coba hitung sendiri tenaga yang udah dikeluarkan, waktu yang sudah dihabiskan, belum lagi harta yang dibelanjakan untuk konsultasi, obat, suplemen.. 

Sebagai gambaran, ini pengeluaran kami untuk program alami bulan Mei kemarin


Jadi Mei itu merupakan permulaan siklus program. Saya diperiksa USG TransV dan diresepin suplemen untuk suami istri sekaligus obat pembesar telur untuk diminum selama 5 hari.

9 hari kemudian dokter menyuruh saya kembali untuk diberi suntikan pemecah telur. Sehingga proses ovulasi dapat lebih mudah diprediksi dan waktu berhubungan dapat lebih dikerucutkan. 

Selain dari segi materi, dari segi mental juga proses ini tidak mudah. Kita harus dihadapkan pada sesi konsultasi demi konsultasi yang melelahkan...  Waktu menunggu yang membosankan, juga terkadang rasa sakit pun harus kita tanggung. Dalam kasus saya, minum suplemen pun tidak mudah. 

Jadi ternyata ada suplemen yang membuat saya mual dan kembung. Sehingga pada akhirnya, lewat saran dari dokter di HALODOC, saya mengetes satu persatu suplemen yang membuat produksi asam lambung tinggi.

Lantas, dengan sebegitunya perjuangan ini.. Wajarkah kita untuk berharap tinggi? Inilah PR terbesar saya ketika memulai wacana untuk inseminasi. Selain faktor biaya, yang harus disiapkan paling utama adalah mentalitas.

Karena kembali lagi, ketika sudah berusaha lebih, bukankah otomatis kita berharap lebih? Tak seperti kata banyak orang, usaha tidak mengkhianati hasil. Sebaliknya, usaha dapat kita kendalikan. Namun hasil bukan kekuasaan kita. 

Saya lebih setuju, jika kita sedang berikhtiar lebih, maka doa kita harus juga lebih. Kita perlu ingat bahwa ikhtiar utama haruslah berbentuk doa. Karena doalah yang dapat membuat segala keajaiban. Doalah yang dapat membuat mu'jizat yang tidak terpikir nalar manusia. Doa juga merupakan bentuk nyata implementasi tauhid. 

Dan seperti kata Ustadz Firanda.. Pasti dikabulkan, kecuali memang hal itu kurang maslahat atau ada penghalang -penghalang yang menyebabkan doa kita belum terkabul. 

Jadi..  Marii kita berdoa. 
Berdoa mulai ❤



No comments:

Post a Comment